Dari Creative hingga Brand
Lisna Dwi Ardhini
March 31, 2015
7 Comments
Assalammu’alaikum
wr wb.
Inspirasi profesi
yang menjadi tema IHB Blog Challenge bulan Maret ini menurut saya menarik
sekali untuk dibahas. Sudah baca beberapa tulisan hijab blogger lain yang
diretweet oleh @IHBlogger dan yes memang inspiring sekali. Dan beberapa tulisan
saya rekomendasikan untuk dibaca oleh adik saya yang memang sedang galau
menjelang masuk universitas. Pas kan momennya, hehehe. Sebenarnya saya pernah
sedikit membahas tentang perjalanan karir saya di postingan berjudul 2012 ini.
Tapi sudah 3 tahun berlalu sejak itu ya. Then let me elaborate it. Shall we
begin?
Dulu waktu kecil
kalo ditanya soal profesi yang dicita-citakan, jawaban saya mau jadi teller bank, karena saya lihat tiap hari teller
bank terima uang. Wah pasti kaya deh, hahaha. Atau jadi Polwan, karena keren
aja kelihatannya. Ngasal ya, hahaha. SMA sempat kepikiran mau jadi Akuntan,
karena saya waktu itu jago pelajaran Akuntansi dan Ekonomi. Udah rencana juga
tuh kalo lulus mau ambil jurusan Akuntansi atau Ekonomi. Nah, pas SMA kebetulan
dapat kesempatan untuk daftar PMDK di beberapa universitas. Tadinya mau apply
sesuai dengan cita-cita tuh ya, tapi sayangnya universitas yang ada jurusan
Akuntansi adanya di luar Jakarta semua. Orangtua ngga mengizinkan. Lagipula
biaya hidup akan makin mahal dan membebani orangtua. Jadi urung deh, banting
setir cari jurusan lain yang ada di Jakarta. Akhirnya saya daftar PMDK di
Universitas Negeri Jakarta. Sayangnya saat itu jurusan Akuntansi UNJ hanya
membuka jalur keguruan saja. Setelah tanya-tanya dan cari tau, akhirnya pilihan
jatuh pada jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Pertimbangan saya saat itu, mungkin kalo punya bekal Bahasa Inggris mau masuk
bidang manapun akan lebih mudah. Kalo mau nyambi jadi guru les juga masih bisa.
Alhamdulillah diterima.
Saya mulai kuliah
tengah tahun 2003 dan selesai di 2007 awal. Dari awal memang niat selesai cepat
supaya bisa cepat-cepat kerja dan bantu orangtua. Saat kuliah dan mulai belajar
di jurusan ini, saya belum tau si mau jadi apa kalo berhubungan sama jurusan
ini, hehehe. Saya nyambi jadi guru les private juga si buat bantu orangtua. But
then I figured out, teaching wasn’t my passion. So, jadi guru kayaknya engga
deh ya pikir saya. Untuk itulah saya ikut organisasi dan kegiatan ekskul di
kampus, waktu itu BEM tingkat jurusan dan Teater (Theater of English Dept atau
disingkat TED). Di BEM saya jadi staff Humas dan Publikasi. Nah di BEM dan TED
inilah saya mengenal dunia komunikasi, publikasi dan kreatif. Saya buat majalah
dinding jurusan, jadi tim kampanye pasangan Ketua BEM jurusan terpilih, buat
materi publikasi untuk acara TED, tampil mentas teater di Museum Fatahillah,
etc. Kesukaan itu makin bertambah waktu KKL (semacam study tour) ke RCTI, radio
Geronimo, Jogja TV dan Akademi Broadcasting di Yogyakarta. Saya rasa saya akan
cocok di dunia ini. Sampai pada waktu Praktek Kerja Lapangan saya dapat
kesempatan magang di SCTV. Waktu magang saya jadi Subtitler/Penerjemah Film tapi
ternyata saya ngga suka karena terus-menerus di depan monitor untuk
menerjemahkan film. Bosaaan cyiiiin...
Lalu menjelang
waktu kelulusan, awal 2007 waktu itu saya mulai mencari lowongan pekerjaan.
Daaaan Transcorp yang menaungi Trans TV dan Trans7 sedang membuka kesempatan
untuk bergabung. Cerita saya soal ini ada di postingan ini http://lisnadwiardhini.blogspot.com/2007/02/antara-transcorpora-dan-alda-risma.html.
Singkat cerita akhirnya bergabunglah saya dengan Trans7. Welcome to real life,
Lisna! Dunia broadcasting memang kejam
dan menantang. X__X
Creative TV
(2007-2008)
Kerja di TV
memang ngga kenal waktu. Saya sempet shock si karena seringnya dulu jadi
kupu-kupu alias kuliah pulang, kuliah pulang, hahaha. Jadi pas masuk Transcorp
digembleng abis-abisan, ya mungkin banyak yang bilang kami kerja rodi, hehehe.
Jam kerjanya ya bisa 24 jam sehari selama seminggu. *meringis*
Tapi saya
bersyukur melalui masa-masa jadi Creative di Trans7 dulu. Saya belajar banyak
soal creative industry, communications, media, production process,
entertainment industry, show, bagaimana bikin content acara yang bagus, bikin
script, rundown, gimana jaga mood pengisi acara, berhubungan dengan banyak
orang mulai dari anak sekolah sampai professor, gimana berpikir cepat kalo
rencana gagal atau terkendala masalah cuaca, etc. Kalo dulu liat artis hanya di
TV, waktu kerja jadi Creative TV sampe bosen liat artis, hahaha. *belagu*. Yang
ngga kalah pentingnya adalaaaah saya jadi punya mental baja dan tahan segala
cuaca alias tahan banting, hahahaha. Daaaaan,
mental semacam inilah yang dibutuhkan dalam profesi apapun. Trust me, it works.
*tsaaaaah* Profesi ini membuka mata saya bahwa saya memang suka di dunia
komunikasi ini, apapun itu bentuknya tapi saya ingin jadi somebody di bidang ini.
Cuplikan salah satu acara yang pernah saya buat, Adikreasi 2008.